Hampir setiap orang mempunyai kebiasaan menggunakan sebuah barang atau benda (terlebih khusus perangkat elektronik) dalam jangka waktu yang lama secara berkali-kali tanpa membersihkannya.

Kebiasaan ketika jarang mencuci tangan pun semakin membuat perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari menjadi sarang kuman. Alangkah lebih baik kalau perangkat-perangkat tersebut ini sering dibersihkan agar tetap nyaman untuk digunakan.

Berikut beberapa cara untuk membersihkan perangkat elektronik yang sering kita gunakan.

1. Smartphone

Smartphone merupakan perangkat yang sering digunakan oleh masyarakat. Smartphone mudah   diletakkan di mana saja, mulai dari di atas meja, saku celana, saku baju, tas dan lainnya.

Karena dengan mudah diletakkan di mana saja mengakibatkan adanya potensi berkumpulnya kuman yang sangat besar. Kemudian untuk membersihkannya, kamu bisa menggunakan sanitizer gel lalu dilap dengan tisu atau tisu basah.

2. Charger Laptop atau Smartphone

Charger juga merupakan perangkat yang paling sering disentuh oleh orang, dan bisa diletakkan di mana saja sehingga mudah kotor dan terkontaminasi kuman.

Cara membersihkannya cukup mudah, dengan menyemprotkan cairan desinfektan ke tisu. Hal tersebut dapat membuat charger kita kembali bersih dari kotoran dan kuman.

3. Remote

Remote, baik itu remote TV, remote AC atau remote lainnya juga merupakan alat yang sering dipakai dan mudah diletakkan di mana saja, ternyata juga bisa berpotensi kotor serta berkuman.

Karena remote ini dipakai atau digunakan oleh banyak orang. Sehingga remote sangat rentan menjadi sarang kuman. Cara membersihkan remote pun cukup mudah dan sederhana. Sediakanlah air cuka dan lap. Lalu semprotkan air cuka tersebut pada remote, kemudian lap dan bersihkan bagian luar remote tersebut.

4. Earphone

Earphone merupakan salah satu perangkat yang sering kita pakai dan dikira bersih. Padahal pemakaian earphone yang begitu sering digunakan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu membuat earphone tersebut cepat kotor.

Cara membersihkannya, pergunakanlah cairan desinfektan dan air hangat. Campur keduanya dengan rasio 70:30 (70% air hangat, 30% cairan desinfektan).

Setelah itu, ambil kapas secukupnya atau bisa juga dengan kain/lap microfiber.  Kemudian celupkan kapas atau kain/lap microfiber ke cairan desinfektan dan air hangat yang sudah dicampurkan tadi. Lalu, lap kabelnya serta bagian luar earphone dan bagian dalam earphone secara perlahan-lahan. Lakukanlah hal ini berulang-ulang supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk 'mengangkat' kotoran yang sedikit agak susah dan membandel, kamu bisa juga menggunakan sikat gigi/cotton buds, lalu menyikat bagian dalam earphone tersebut.

5. Laptop

Laptop menjadi salah satu perangkat yang paling sering dijadikan empat berkumpulnya kuman, baik pada bagian keyboard maupun layar dan sekitarnya.Kuman yang ada di laptop yang sering kamu gunakan bisa berjumlah jutaan bahkan lebih.

Ada cara yang cukup ampuh untuk membersihkannya, yaitu dengan menyemprotkan cairan khusus pembersih untuk laptop dengan kain/lap microfiber.

Untuk membersihkan debu-debu yang menggumpal bisa dengan dengan meniupnya jika tidak memiliki alat-alat seperti penyedot debu berukuran kecil untuk membersihkan barang-barang. Tetapi ada hal yang perlu diingat! Pastikan terlebih dahulu laptop sudah dimatikan sebelum melakukan bersih-bersih laptop.

Pada era digital ini, banyak mengubah strategi promosi perusahaan. Meskipun ada perbedaan, masih banyak perusahaan tetap mempertahankan marketing media cetak karena dinilai efektif dan fleksibel digabungkan dengan marketing digital untuk meningkatkan citra merek dan awareness pada masyarakat umum.

Kemudian, apalagi alasan yang tepat untuk dapat mempertahankan marketing media cetak di era digital seperti sekarang? Berikut ini terdapat berbagai manfaat marketing media cetak yang bisa memberikan dampak positif pada bisnis Anda.

Marketing Media Cetak Bersifat Permanen

Pada saat menggunakan PC atau smartphone, setiap orang dipaksa untuk melihat berbagai iklan digital. Namun, dari berbagai macam iklan digital yang tampil di perangkat akan menyusahkan otak untuk memfilternya, bahkan penelitian dari eMarketer mengatakan bahwa konsumen berusia antara 18 hingga 34 tahun lebih memperhatikan iklan TV, radio bahkan surat kabar ketimbang iklan di media sosial dan mesin pencarian.

Dibandingkan dengan iklan TV dan radio, media cetak memerlukan biaya lebih ekonomis sehingga ideal diterapkan oleh perusahaan skala kecil dan menengah. Solusi terbaik, Anda bisa membuat materi promosi media cetak yang diproduksi dalam kualitas baik sehingga memudahkan masyarakat mengingat merek Anda bahkan digunakan oleh konsumen dalam waktu lama karena durabilitasnya prima.

Menghindari Pemblokiran Iklan Digital

Saat ini, banyak pengguna internet yang cukup merasa bosan dengan banyaknya iklan digital yang beredar. Telah tercatat, banyaknya penggunaan software pemblokiran iklan terus meningkat, sampai-sampai turut disematkan pada layanan e-mail. Akibatnya iklan Anda berpotensi diabaikan para pengguna PC / smartphone dan merugikan Anda sebab biaya yang sudah dikeluarkan.

Dengan promosi media cetak, Anda tidak harus khawatir dengan pemblokiran iklan digital untuk menyasar target pelanggan terbaik. Namun yang perlu diperhatikan, Anda tetap harus mengutamakan kualitas produk cetak supaya tetap bisa dinikmati pelanggan dan menarik perhatian konsumen baru.

Marketing Media Cetak Lebih Disukai Para Masyarakat

Berbeda dengan pemasaran digital, marketing cetak lebih disukai para pengguna karena menawarkan sentuhan individu pada pelanggan potensial. Dengan penggunaan promosi cetak seperti banner berdesain unik, kartu pos dengan sentuhan stylish bahkan stiker berbentuk menarik, akan diperhatikan oleh masyarakat secara langsung ketimbang marketing digital bergaya statis yang tampilannya agak sedikit membosankan.

Marketing Media Cetak Mudah Diingat

Marketing cetak juga dinilai lebih efektif dalam meningkatkan brand awareness sebuah produk. Umumnya, masyarakat lebih mudah mengingat sebuah merek yang diperkenalkan berbentuk cetak, terlebih jika promosi dilakukan melalui desain catchy dan unik untuk membangkitkan emosi para pembaca. Tidak hanya itu saja, desain yang menarik dari marketing cetak memungkinkan para masyarakat melihatnya berulang-ulang sehingga perkenalan produk ataupun branding lebih mudah disampaikan.

Bentuk Promosi Paling Inovatif

Lain halnya dengan iklan digital yang sedikit monoton, Anda bisa membuat materi promosi media cetak bergaya inovatif. Bukan hanya berupa banner, Anda bisa mempromosikannya melalui kartu pos, flyer, brosur, poster ataupun kartu nama melalui penggunaan desain yang anti mainstream, serta diproduksi melalui kualitas terbaik supaya bisa disimpan oleh para pembaca dalam waktu yang lama.

Meskipun sudah memasuki era digital, namun marketing media cetak tetap bisa dipertahankan karena memerlukan budget yang rendah serta sanggup menyasar konsumen yang potensial. Dari sini, Anda bisa mengakomodir marketing cetak dan digital untuk kegiatan branding dan menjangkau konsumen secara umum.

Google Search yang sudah cukup lama berkiprah dalam dunia internet, sekarang genap berusia 20 tahun tepatnya pada September ini (September 2018). Dalam perkembangannya dalam tahun tersebut, banyak perubahan yang dilakukan mesin pencari (Search Engine) ini seperti ok google dan sebagainya. Semua penambahan fitur dan inovasi-inovasi yang dilakukan tentunya dimaksudkan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan pencarian. Untuk Memeringati kiprahnya di dunia internet yang sudah memasuki tahun ke-20, Beberapa fitur baru dirilis oleh google untuk diterapkan di Google Search. Fitur-fitur tersebut memakai teknologi Artificial Intelligence (AI) yang berfungsi agar dalam melakukan pencarian dapat menampilkan hasil pencarian yang lebih andal dan relevan bagi pengguna. Adapun beberapa fitur baru Google Search yang kami rangkum adalah sebagai berikut:

1. Fitur Active Card

Fitur ini dapat digunakan untuk menampilkan penelusuran terkait serta memperlihatkan pencarian yang pernah Anda lakukan sebelumnya dengan keyword atau topik yang sama. Dengan adanya fitur ini tentunya pengguna menjadi lebih mudah dalam menentukan kesesuaian atau keselarasan informasi antara topik penelusuran yang sedang dilakukan dengan penelusuran sebelumnya yang telah dilakukan pada subjek/topik yang sama. Fitur Active Card ini akan terlihat di atas hasil pencarian kata kunci yang Anda tujukan.

2. Fitur Collections

Fitur Koleksi (Collection) ini ditujukan agar para pengguna dapat mengatur dan menyimpan penelusuran tentang topik tertentu sesuai keinginan pengguna. Fitur ini juga memiliki fungsi yang berkaitan dengan activity card yang telah dijelaskan sebelumnya dimana Anda dapat melakukan penyimpanan dari hasil penelusuran yang muncul pada fitur activity card dan menambahkannya ke dalam koleksi.

3. Fitur Discover

Dengan Fitur ini pengguna dimungkinkan untuk mempunyai kontrol dan informasi yang lebih detail atas konten yang muncul dari hasil penelusuran di halaman pencarian. Fitur Discover ini diperuntukkan bagi pengguna mobile pada laman Google Search. Disisi lain, Dalam hal pencarian gambar dan video, google juga melakukan pengembangan sehingga hasil pencarian gambar dan video tersebut menjadi lebih cerdas. Disaat pengguna melakukan pencarian sebuah video maka Google akan memunculkan cuplikan video yang sesuai dengan topik atau keyword yang ditelusuri. Sedangkan untuk pencarian gambar, pihak Google telah memodifikasi sejumlah algoritma dan mengembangkan kemampuan Google Lens dalam melakukan pencarian.

 4. Fitur Pathways

Dengan adanya fitur Pathways, diharapkan dapat memberikan banyak manfaat untuk para pencari lowongan kerja. Dalam fitur Pathways ini bukan hanya menampilkan beragam lowongan pekerjaan (loker) saja, tetapi juga akan memunculkan rincian program pelatihan yang dapat diterima pengguna untuk persiapan dalam memulai karir profesionalnya.

Demikian sekilas info mengenai fitur-fitur dalam goolge search yang mungkin bisa bermanfaat untuk Anda khususnya dalam melakukan penelusuran menggunakan Google. 

Headphone Versus Earphone

Mana Lebih Aman Dipakai?

Mendengarkan audio lewat smartphone dengan alat bantu berupa earphone menjadi salah satu kebiasaan banyak orang. Bentuknya yang kecil dan ringkas dapat dibawa ke mana saja tanpa memakan banyak tempat. Jadi, wajar saja jika banyak orang yang bepergian membawa earphone.

Meski demikian, penggunaan earphone dapat menimbulkan berbagai masalah di telinga. Mulai dari infeksi hingga peradangan telinga menjadi keluhan yang sering dialami akibat penggunaan earphone.

Mengapa hal itu terjadi?

Dikutip dari Quora, Selasa (2/10/2018), bulatan kecil earphone yang dipasang di telinga itulah yang menjadi sumber masalah. Kepala earphone itu bakal menekan telinga selama dipakai. Jika bentuknya tidak sesuai dengan lubang telinga, tekanan itu bakal terasa tidak nyaman dan menimbulkan bekas merah di telinga.

Sementara penggunaan earphone dengan model kepala yang diberi karet dapat menyumbat sirkulasi udara di bagian telinga. Kondisi ini bakal membuat telinga terasa panas dan gatal. Kotoran di dalam telinga juga bakal menempel di kepala earphone yang berbahaya jika tidak dibersihkan. Apalagi jika earphone dipakai secara bergantian.

Jadi, sebaiknya perhatikan kebersihan earphone jika tidak ingin mengalami masalah pada telinga. Perhatikan pula volume dari musik yang disetel. Pastikan tidak terlalu keras, atau setel sekitar 40 persen dari volume maksimal.

Jika dipakai bergantian dengan orang lain, lebih baik Anda mengganti earphone dengan headphone. Peranti yang satu ini memang berukuran lebih besar dan menutup telinga secara sempurna saat dipakai.

Meski demikian, istirahatkan telinga setelah menggunakan headphone sekitar 60 menit. Pastikan volume disetel 50 persen dari batas maksimal agar tidak mengganggu pendengaran.

Beberapa tahun sempat dipegang oleh Microsoft, HMD Global selaku pemegang lisensi merek Nokia pada smartphone mengakuisisi paten teknologi PureView yang dulu digunakan pada kamera. Bakal dongkrak kamera Android Nokia?

Informasi ini dimuat dalam laman EU Intellectual Property Office Eropa yang menyebutkan paten PureView kini sudah menjadi milik HMD Global tertanggal 23 Agustus 2018 lalu.

Teknologi ini menawarkan kualitas hasil jepretan yang baik bahkan ketika di zoom berkat rapatnya pixel. Teknologi ini pertama kali digunakan pada ponsel Symbian, Nokia 808 PureView tahun 2012 lalu. Ponsel ini memiliki jumlah pixel yang sangat besar (bahkan masih belum terkalahkan sampai saat ini) yakni 41MP.

Setelah Nokia tak lagi memakai Symbian, teknologi kamera ini digunakan di smartphone Windows Phone Nokia Lumia. Seperti di Lumia 930, hingga Lumia 1020 dengan kamera 41MP.

Teknologi PureView kemudian menjadi milik Microsoft sebagai bagian kesepakatan dibelinya bisnis Device and Service Nokia pada 2014 lalu, dan digunakan di perangkat Microsoft Lumia 950.

Dengan dibelinya teknologi kamera ini, mengisyaratkan teknologi ini bakal digunakan pada smartphone Android dari Nokia di masa yang akan datang.

Selain memiliki paten PureView, HMD Global juga mempatenkan merek “Dual Sight” yang merupakan fitur penggunaan kamera depan dan belakang secara bersamaan dalam satu layar.

Sebelumnya HMD Global juga telah mematenkan merek “Asha” dan “Xpress-on Cover” dimana Xpress-on Cover sudah diterapkan sebagai aksesoris pada casing Nokia 1. Sedangkan Asha diperkirakan akan menjadi ponsel dengan fitur yang mendekati sebuah smartphone, seperti seri Nokia Asha dulu.

Kita tunggu saja kiprah PureView di HMD Global ini..

Lexus menamakan fitur ini sebagai Digital Outer Mirror (DOM). Dua layar 5 inci di kabin, yang dipasang masing-masing di pilar A, berguna sebagai penampang hasil tangkapan kamera.

Teknologi kamera disebut-sebut lebih baik ketimbang spion konvensional. Salah satu poin plusnya yaitu menambah visibilitas karena rumah kamera pada eksterior berukuran kecil.

Tim desainer Lexus tidak mengurangi fungsionalitas rumah kamera itu karena masih terhubung dengan lampu sein. Ketika pengemudi menyalakan sein atau menggeser gigi ke posisi mundur, kamera berfungsi memantau bagian belakang mobil. Ruang pandang bagian belakang mobil menjadi semakin luas.

Untuk menjamin kualitas gambar, Lexus merancang rumah dan lensa kamera yang tahan terhadap kondisi hujan dan bersalju. Bahkan, fitur ini akan dilengkapi pemanas untuk menghindari kemungkinan embun menutupi lensa.

Hal lain dari penggunaan kamera menggantikan spion dipandang dari sisi aerodinamis. Tingkat kebisingan juga berkurang karena koefisien drag yang membaik.

Saat ini, regulasi penggunaan kaca spion sebagai kelengkapan wajib di berbagai negara membuat penggunaan Digital Outer Mirror masih terbatas hanya di Jepang. Namun, Audi dan merek otomotif lain diketahui masih melakukan lobi untuk mengesahkan penggunaan teknologi sejenis di Amerika Serikat, meski belum menemui hasil berarti.